html

javaScript

html

javaScript

Kamis, 05 Februari 2015

Wirausaha




OLEH
SAPPEAMI
NIM: 10200111077 


JURUSAN EKONOMI ISLAM
UIN ALAUDDIN MAKASSAR




       
  BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang
Kewirausahaan atau Enterprenuership suatu sikap yang berani menanggung resiko, berfikiran maju berani berdiri diatas kaki sendiri.
Zimmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha)
Manusia membutuhkan pekerjaan agar memperoleh penghasilan untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Di antara manusia tersebut ada beberapa orang yang mendapat kesempatan dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri bahkan dapat membuka lapangan kerja untuk orang lain. Dalam rangka pemerataan hasil-hasil pembangunan perlu lebih di tingkatkan dan diperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan kelompok masyarakat yang mempunyai mata pencaharian rendah, seperti buruh tani, pedagang kecil, petani menggarap yang tidak memiliki lahan peternak kecil, nelayan, ataupun pengrajin.
Pada era orde baru, pemerintah sadar bahwa untuk memajukan bangsa dan negara, peran serta masyarakat swasta harus dilibatkan secara serius. Oleh sebab itu keWirausahaan mulai dikampanyekan, dengan berbagai penekanan bahwa lowongan kerja tidak akan mampu menampung jumlah angkatan kerja yang dari tahun ke tahun semakin membengkak. Lebih jauh para pengusaha kecil dibina dengan harapan bisa berkembang menjadi tonggak tumpuan ekonomi di masa datang. Pengusaha besar diberi kemudahan, karena merekalah kini pemain-pemain utama yang mendukung tugas pemerintah di sektor ekonomi. Sebagai negara berkembang bisa dimengerti kalau terjadi berbagai ekses dan penyimpangan. Dengan masyarakat yang berlatar belakang non entrepreneur serta cendrung feodalis, bangsa Indonesia tampak kurang siap di berbagai aspek. Dalam periode transisi dari alam birokrasi ke iklim bisnis yang serba cepat, pacuan kewirausahaan menyebakan para pengusaha Indonesia kedodoran pada segi-segi yang amat penting, diantaranya faktor sikap mental (attitude), motivasi, etos kerja serta kesadaran tentang pengabdian kepada bangsa dan negara.


1.2.            Rumusan Masalah

a.       Apakah Pengertian kewirausahaan dan wirausaha itu?
b.      Bagaimana etika dalam wirausaha dan apa tujuan etiak itu sendiri?
c.       Bagaimana sikap wirausaha?
d.      Apakah alasan mendirikan perusahaan?
e.       Teori-teori apa saja yang digunakan dalam perusahan?
f.        Bagaimana Ciri-ciri wirausah yang berhasil dan yang tidak berhasil?

1.3.            Tujuan

a.       Untuk mengetahui apakah arti kewirausahaan dan wirausah.
b.      Untuk menhetahui bagaiman etika dalam wirausaha.
c.       Untuk dapat mengetahui sikap-sikap apa saja yang dibutuhkan dalam wirausaha itu.
d.      Untuk mengetahui alasan mendirikan perusahaan
e.       Untuk mengetahui teori apa saja yang digunakan dalam perusahaan.
f.        Untuk dapat mengetahui bagaimana cirri-ciri perussahaan yang berhasil dan yang tidak berhasil













PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Kewirausahaan
            Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata).
 Menurut KamusBesar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang  yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Wira usaha juga dapat diartikan sebagai seorang yang dengan gigih berusaha untuk menjalankan sesuatu kegiatan bisnis dengan tujuan untuk mencapai hasil yang dapat dibanggakan. Seorang dapat digolongkan sebagai wirausaha apabila mempunyai keyakinan diri yang tinggai, yang berkeyakinan bahwa dirinya mempunyai kemampuan untuk mencapai sasaran yang di inginkan.
Kebanyakan penulis dan pengkaji dibidang bisnis mengartikikan kewirausahaan sebagai sifat dan keahlian yang dimiliki oleh para wirausaha. Dengan demikian kewirausahaan dapat diarartikan sebagai karakter seorang wirausaha yang meliputi hal berikut : Berani mengambil resiko, bijaksana dalam membuat keputusan, pandai melihat kesempatan yang terbuka dan berkemampuan menjadi manajer yang baik
Sementara itu enterprenuer merupaka wira usaha yang ada dalam lingkungan perusahaan. Adanya enterprenuer dalam perusahaan akan membangkitkan semangat inovasi.
Seorang wirausaha adalah orang yang kreatitf dan inovatif  serta mampu mewujudkannya untuk peningkatan kesejahteraan diri, masyarakat dan lingkungannya. Terdapat tiga aspek  dasar yang ditekankan ketika anda ingin menjadi seorang enterprenuer, yaitu:
a.                                        Melibatkan proses kreasi
b.                                       Pengorbanan waktu dan usaha
c.                                         Serta rewad (hasil)
Keberhasilan yang telah diperoleh bangsa barat serta jepang adalah karena mereka mampu melahirkan enterprenuer -  enterprenuer yang tangguh. Untuk dapat berkembang dibutuhkan interprenuer besar, sedang maupun kecil. Diperkirakan kebutuhan bagi pertumbuhan ekonomi yang pesat untuk enterprenuer besar sebanyak 2 % dari jumlah penduduk suatu bangsa sedangkan enterprenuer menengah sebanyak 20%. Apabila kita menginginkan suksesnya pembangunan bangsa kita maka tentu saja kita juga harus mampu untuk menyediakan ataupun mengembangkan para wirausahawan atau interprenuer besar dan sedang seperti Negara-negara maju tersebut diatas. Dalam hal ini janganlah beranggapan yang keliru bahwa enterprenuer adalah para pengusaha yang berhasil. Wirausahawan atau enterprenuer adalah suatu sikap mental yang beranu menanggung resiko, berpikiran majuberani berdiri diatas kaki sendiri. Sikap mental inilah yang akan membawa seorang pengusaha untuk dapat berkembang secara terus-menerus dalam jangka panjang.
Etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lainnya.dalam arti luas etika sering disebut sebagai tindakan mengatur tingkah laku atau perilaku manusia dengan masyarakat. Tata cara pada masing-masing masyarakat tidaklah sama atau beragam bentuk. Hal ini disebabkan budaya kehidupan masyarakat yang berasal ddari berbagai wilayah
Suatu kegiata haruslah dilakukan dengan etika atau norma-norma yang berlaku dimasyarakat bisnis. Etika ini digunakn agar para pengusaha tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan dan usaha yang dijalankan memperoleh simpatik dari berbagai pihak. Dengan melaksanakan etika yang benar akan terjadi keseimbangan hubungan antara pengusaha dengan masyarakat, pelanggang, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Oleh karena itu, dalam etika berusaha perlu ada ketentuan yang mengaturnya. Adapun ketentuan yang diatur dalam etika wirausaha secara umum adalah sebagai berikut:
1.                   Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu Negara atau masyarakat
2.                   Penampilan yang ditunjukkan seorang pengusaha harus selalu sopan, terutama dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
3.                   Cara berpakain pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang berlaku
4.                   Cara berbicara seorang pengussaha juga harus sopan dan sesuai dengan waktu dan tempat yang berlaku
5.                   Gerak-gerik seorang pengusaha juga ddapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik yang dapat mencurigakan.
Kemudian etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusah adalah sebagai berikut:


1.                     Kejujuran
Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur baik dalam berbicara maupun bertindak. Jujur itu perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang akan dilakukan. Tanpa kejujuran, usah tidak akan maju dan tidak dipercaya konsumen atau mitra kerjanya

2.                     Bertanggung jawab
Pengusaha harus bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan dalam bidang usahanya. Kewajiban terhadap berbagai pihak harus segera diselesaikan, tanggung jawab tidak hanya terbatas pada kewajibantetapi juga kepada seluruh karyawannya, masyarakat dan pemerintah.

3.                     Menepati janj
Pengusah dituntuk untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran, pengiriman barang atau penggantian. Sekali seorang pengusaha ingkar janji, hilanglah kepercayaan pihak lain terhadapnya

4.                     Disiplin
Pengusah juga dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan usahanya, missalnya dalam hal waktu pembayaranatau pelaporan kegiatan usahanya.

5.                     Tata hukum
Pengusaha harus selalu patut dan mentaati hukum yang berlaku, baik yang berkaitan dengan masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan yang telah dibuatkan berakibat fataldikemudian hari . bahkan hal itu akan menjadi beban moral bagi pengusaha apabila tidak diselesaikan segera

6.                     Suka membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlikan bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukkan kepada masyarakat dalam berbagai cara. Pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi oleh banyak orang.

7.                     Komitmen dan menghormati
Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai komitmendengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjunjung komitmen terhadap apa yang telah diucapkan atau disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak.

8.                     Mengejar prestasi
Pengusah yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin. Tujuannya agar pengusaha dapat terus bertahan dari waktu kewaktu. Prestasi yang berhasil dicapai perlu terus ditingkatkan. Disamping itu, pengusah juga harus tahan mental dan tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan situasi yang dihadapinya.


Ø  Tujuan dan Manfaat Etika Wirausaha
          Tujuan etika harus sejalan dengan tujuan perusahaan, disamping memiliki tujuan etika juga sangat bermanfaat bagi perusahaan apabila dilakukan secara sungguh-sungguh. Berikut ada beberapa tujuan etika yang selalu ingin dicapai oleh perusahaan.
1.                     Untuk persahabatan dan pergaulan
2.                     Menyenangkan orang lain
3.                     Membujuk pelanggan
4.                     Mempertahankan pelanggan
5.                     Membina dan menjaga hubungan
2.3      Sikap dan perilaku wirausaha
Sikap dan perilaku wirausaha dan seluruh karyawannnya merupakan bagian penting dalam etika wirausaha.
Kewirausahaan mengacu pada perilaku yang meliputi :\
1.              Pengambilan inisiatif
2.              Mengorganisasi dan mengorganisasi kembali mekanisme sosial dan ekonomi untuk mengubah sumber daya dan situasi pada perhitungan praktis
3.              Penerimaan terhadap resiko dan kegagalan
Adapun sikap dan perilaku yang harus dijalankan oleh pengusaha dan seluruh karyawan adalah sebagai berikut:
1.              Jujur dal bertindak dan bersikap
2.              Rajin, tepat waktu, dan tidak pemalas
3.              Selalu murah senyum
4.              Lemah lembut dan Ramah-tamah
5.              Sopan sntun dan hormat
6.              Selalu ceria dan pandai bergaul
7.              Fleksibel dan suka menolong pelanggan
8.              Seris dan memiliki rasas tanggung jawab
9.              Rasa memiliki perusahaan yang tinggi.


2.4      Karakteristik Wirausaha
Pada umumnya Wirausaha memiliki empat karakteristik, yaitu :
1.              Meraka sangat bersemangat dalam melihat atau mencari peluang – peluang baru dengan tetap selalu waspada
2.              Mengejar peluang dengan disiplin yang ketat, hanya mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari mengeja peluang lain yang melelahkan diri dan organisasi mereka
3.              Focus pada pelaksanaan khususnya yang bersifat adaptif
4.              Mengikutsertakan energi setiap orang yang berada dalam jangkauan mereka
Beberapa ciri-ciri interprenuer  atau jiwa kewiraswastaan dikemukakan oleh J. A. Schumpeter (1970) dalam bukunya yang berjudul “ The Enterprenuer as Innovator” mengemukakan beberapa cirri antara lain :
1.                             Berambisi tinggi
2.                             Energetic
3.                             Bernafsu
4.                             Percaya diri
5.                             Kreativ dan innovative
6.                             Senang bergaul
7.                             Pandai bergaul
8.                             Bersifat fleksibel
9.                             Hard Working
10.                     Berpandangan kedepan
11.                     Netral- berani terhadap resiko
12.                     Senang mandiri dan bebas
13.                     Banyak inisiatif dan bertanggung jawab
14.                     Barsifat optimistic
15.                     Memandang kegagalan sebagai pengalaman yang berharga (positif)
16.                     Selalu berorientasi laba
17.                     Selalu memperhitunhkan dengan uang
18.                     Gemar bersaing/bertanding/kompetisi
dengan cirri-ciri tersebut maka kita dapat mengembangkan wirausahawan, wiraswastaan ataupu interprenuer yang dibutuhkan bagi pembangun bangsa.


2.5  Alasan mendirika perusahaan
Terdapat beberapa sebab yang mendorong seorang wirausaha mendirikan sebuah perusahaan. Sebabnya yang utama adalah kebebasan membuat keputusan dan bertindak dalam karir dan masa depan sendiri, dorongan diri yang kuat dan mempunyai keyakinan yang kukuh untuk menentukan masa depan sendiri, kesanggupan untuk mengambil resiko, minat untuk berdagang, dan mendapat kesempatan untuk mengembangkan usaha

1.      membuat keputusan Bebas

            Berdagang dan bekerja dengan orang lain dengan menerima gaji mempunyai perbedaan yang jelas dalam bentuk kebebasan dan kepuasan bertindak. Biasanya individu yang ingin kebebasan bertindak lebih suka berdagang dari pada bekerja dengan orang lain, sedanh individu yang tidak suka mengambil resikp lebih suka bekerja menerima gaji.

2.      Dorongan diri yang kuat
            Motovasi dalam diri sendiri ini biasanya akan mendorong individu untuk berdagang, karena perusahaan menyediakan tantangan yang besar dengan perolehan pendapatan yang lumayan. Perusahaan yang berhasil selalu menjadikan seorang wirausaha hidup dalam kemewahan yang tidak dapatdijangkau oleh setiap orang yang bekerja dengan gaji tetap.

3.      Kesanggupan untuk mengambik resiko
            Semakin tinggi resiko yang diambilsemakin tinggi pendapatan yang dapat dimiliki oleh perusahaan. Walau sekecil apapun perusahaan itu resikonya tetap ada. Dengan demikian wirausaha ini adalah oran g yang siap menerima resiko, yang pasti segala halangan dan resiko yang dihadapi menjadikan mereka lebih kreatif

            Individu yang minat untuk dagang akan terus mencoba untuk berdagan, apalagi jika mereka mempunyai kesempatan untuk berbuat demikian. Seorang wirausahawan sejati mempunyai minat yang tinggi untuk berdagang.

            Untuk individu yang mempunyai minat berdagang dan mendapat kesempatan seperti ini, yaitu kesempatan mencipta keuntungan dari kesempatan berusaha dan membuina satu perusahaan, tidak akan melepaskan peluang itu walaupun menyadari resikonya yang lebih tinggi dari pada menjalani karir lain. Melihat kesempatan dan mengambil kesempatan tersebut merupakan cirri dari seorang wirausaha.

2.6   Teori – Teori Kewirausahaan
Defenisi dan pandanggan terhadap kewirausahaan banyak dipengaruhi oleh pertimbangan ekonomi psikologo dan sosiologi. Berikut adalah pandangan-pandangan tentang kewirausahaan mengikut perspektif yang berbeda yaitu : biddang Ekonomi, Psikologi, Sosiologo, serta menurut Islam

1.      Perspektif kewirausahaan Bidang Ekonomi
            Dari sudut pandang Ekonomi, kewirausahaan adalah sebagian dari input ataufaktor produksi selain bahan mentah, biaya untuk bahan mentah ialah harga, biaya untuk tanah ialah sewa dan biaya untuk modal ialah bunga. Untuk seorang wirausaha ganjarannya (nilai atau perolehan) ialah keuntungan. Keuntungan adala ganti rugi yang dibayar karena resiko yang diambil oleh seorang wirausaha.
            Dalam bidang psikologi, sifat kewirausahaan dikaitkan dengan perilaku diri yang lebih cenderung kepada focus diri dalam diri (dimana keberhasilan dicapai dari hasil kekuatan dan usaha diri, bukannya kerena factor nasib). Ini termasuk sifat-sifat pribadi seperti tekun, rajin, inovatif, kreativ, dan semangat yang terus-menerus berkembang untuk bersikap independen.

3.      Kewirausahaan Perspektif Bidang Sosiologi
            Sorang wirausaha dari sudut pandang sosial ialah seorang oportunis yang pandai mengambil peluang dan kesempatan yang ada dalam lingkungannya. Seorang wirausaha adalah orang yang pandai bergaul, mempengaruhi masyarakat untuk meyakinkan mereka bahwa apa yang ditawarkan olehnya sangat berguna untuk masyarakat.

4.      Kewirausahaan Menurut Islam
            Kesemua kegiatan manusia adalah dihubungkan dengan pemiliknya, amalan ekonomi dalam semua cabangnya termasuk mengelola perusahaan dan segala aktivitas yang berkaitan dengan-NYA hendaklah berlandaskan etika dan peraturan yang telah digariskan oleh syari’at Islam. Termasuk didalamnya aspek halal/haram wajib/sunnah atau harus/makruh. Dengan berlandaskan dasra-dasar dan ruang lingkup cirri-cirinya. Nyata bahwa tujuan Ekonomi Islam adalah bersifat Ibadah dan melaksanakannya berarti melaksanakan sebagian dari ibadah yang menyeluruh.
Berikut adalah beberapa dasar pertimbangan yang menjadikan aktivitas Ekonomi yang dilakukan dipandang sebagai ibadah adalah sebagai berikut.

a.       Aqidah Harus Benar
Umat islam harus berkeyakinan bahwa amalan dalam sistem ekonomi islam adalah satu-satunya sistem yang mendapat ridha Allah.
b.      Niat Harus Lurus
Niat yang lurus memiliki kaitan dengan kesucian hati. Segala kegiatan ekonomi mestilah diniatkan untuk Allah, yaitu mendapat keridhaan-NYA bukan bertujuan untuk selain-NYA, Seperti bermegah-megah dan memamerkan diri. Niat ikhlas ini lahir dari keyakinan yang kukuh terhadap kemanfatan dunia dan akhirat dengan mengamalkan perintah-perintah Allah.
c.       Cara melakukan kerja yang sesuai dengan ajara Islam
Ini meliputi tekun, sabar, amanah, bertanggung jawab, berbudi, berpribadi mulia, bersyukur dan tiddak melakukan penipuan dan penindasan.
d.      Hasilnya Betul Dan Menbawa Faedah Kepada Masyarakat Banyak
Hasil ekonomi harus dibelanjakan kearah jalan yang benar dan sesuai dengan kehendak islam.disamping digunakan untuk kepperluansendiri dan keluarga, hasil ini perlu dimanfaatkan untuk keperluan orang banyak. Disini timbulnya kewajiban berzakat dan kemuliaan bersedekah
e.       Tidak meninggalkan ibadat wajib yang khusus
Kegiatan perusahaan yang berbentuk ibadat umum tidak seharusnya menjadi alasan untuk meninggalkan ibadat khusus, sepperti shalat dan puasa. Kesibukan mencari rezki tidak seharusnnya menyebabkan pengabdian tanggung jawab terhadap Allah.

1.      Percaya diri
3.      Berorientasikan Tuga dan Keputusan
4.      Sikap Keaslian ide dan kreatif
5.      Berorientasikan Masa Depan
6.      Bersedia Mengambil Resiko
7.      Kemampuan Membuat Keputusan
8.      Berorientasikan Perencanaan
9.      Kemampuan Mendirikan Perusahaan
10.  Kemampuan Manajemen

2.8  Fakto-Faktor Kegagalan Kegiata Seorang Wirausaha

Sikap kurang baik dari sebagian wirausaha boleh boleh dikaitkan sebagai factor penyebab kegagalan perusahaan. Factor-faktor ini dibedakan dua bagian utama, yaitu sebelum memulai perusahaan dan disaat menjalankan perusahaan
Ø  Sebelum Memulai Perusahaan
a.       Memulai usaha tanpa oenelitian dan perencanaan
b.      Kesalahan memilih lokasi perusahaan
c.       Tidak cukup modal dan alokasi yang tidak tepat
d.      Kesalahan menilai dalam mengambilalih perusahaan
Ø  Kesalahn dalam Menjalankan Perusahaan
a.       Manajemen Uang Tunai yang Tidak Efisien
b.      Manajemen Kredit Yang Lemah
c.       Kesalahan Menjamin Tanpa Pertimbangan
d.      Kelemahan Perputaran Stok
e.       Kesalahan Menggunakan Ruang Dagang
f.        Terlampau Banyak Membeli untuk Memperbaiki Diskon
g.       Pemborosan Dalam Hiasan dan Belanja Memperbaiki Toko
h.      Kegagalan Menyimpan Catatan Perusahaan
i.         Perkembangan Perusahaan yang Melebuhi Kemampuannya
j.         Mutu Jasa Yang Semakin Menurun


                                                                                                                   











BAB III
PENUTUPAN
3.1  Kesimpulan

Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang dimana dapat membantu para wirausahawan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya  adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan berdo’a. karena semua usaha dan rencana tidak akan berhasil tanpa adanya ridho dari Allah SWT. Dan dlam mempelajari ilmu kewira usahaan kita harus memahami lebih dahulu istilah-istilah sebagai berikut.
Kewirausahaan adalah Jeffery A. Timmons, seorang professor kewirausahaan mendefenisikan kewirausahaan sebagai tindakan kreatif manusia membangun sesuatu yang bernilai dari tiada satu pun. Atau kewirausahaan sebagai sifat dan keahlian yang dimiliki oleh para wirausaha
Wirausaha (interpreneur) adalah seorang yang dengan gigih berusaha untuk menjalankan sesuatu kegiatan bisnis dengan tujuan untuk mencapai hasil yang dapat dibanggakan. (lebih menyukai berorganisasi dari pada menemukan sesuatu)
Inventor adalah seseorang yang bekerja untuk mengkreasikan sesuatu yang baru untuk pertama kalinya, ia termotivasi dengan ide dan pekerjaannya.

3.2  Saran

Ilmu kewirausahaan sangatlah penting kita pelajari bagi mahasiswa, apatah lagi kita sebagai jurusan ekonomi islam, karena dalam sebuah buku tertuliskan kewirausahaan itu dapat dikatakan sebagai bekal setelah lulus di perguruan tinggi sebagai jalan pertama untuk mencegah pengangguran, dimana orang yang sudah mengenal kandungan dalam kewirausahaan itu dapat membuat suatu usaha hingga mmembuahkan hasil.
Dan kami juga sebagai penyusun makalah ini sangat mengharapkan kepada para pembaca agar sekiranya memberikan saran dan kritikan isi dari makalah ini demi kesempurnaannya.


DAFTAR PUSTAKA
1.      WIDIYONO dan MUKHAER PAKKANNA, 2011,  Pengantar bisnis, Jakarta, Mitra Wacana Media
2.      Drs. Indriyo Gitosudarmo, M.Com., (Hons), 1996, Pengantar bisnis, Yogyakarta,BPFE
3.      Kasmir, S.E., M.M, 2009, Kewirausahaan, Jakarta, P.T Raja Grafindo Persada.
4.      Sadono Sukirno,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar